Papua – Program Dialog Papua 60 menit kembali diselanggarakan dengan membawa topik “Wujudkan Kedamaian di Negeri Tapal Batas”. Acara ini berlangsung di Studio 2 TVRI Papua, Jayapura, Rabu (16/07/25).
Hadir sebagai narasumber, Kapolres Keerom AKBP Astoto Budi R., S.H., S.I.K., M.H., serta Wakil Bupati Keerom Drs. Daud, M.Si. Dialog dipandu oleh presenter Richardo Kaisiri. Kegiatan ini juga turut dihadiri Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Cahyo Sukarnito, S.I.K., M.K.P.,.
Dalam kesempatan ini, Kapolres Keerom AKBP Astoto Budi R., S.H., S.I.K., M.H., menegaskan bahwa kedamaian di Kabupaten Keerom hanya dapat terwujud apabila rasa aman dan kepastian hukum hadir di tengah masyarakat.
“Keerom adalah rumah bagi berbagai suku, agama, dan budaya, serta berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Kedamaian tidak bisa diciptakan oleh Polri sendiri, tetapi melalui sinergi dengan TNI, Forkopimda, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen,” ujarnya.
Kapolres juga memaparkan sejumlah program unggulan seperti “Polisi Pi Ajar” yang menghadirkan personel untuk mengajar anak-anak di pedalaman, Patroli Dialogis Perbatasan, serta kegiatan sosial dan budaya untuk mempererat persatuan.
Sementara itu, Wakil Bupati Keerom Drs. Daud, M.Si. menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan sebagai fondasi kedamaian.
“Akses jalan yang sulit, keterbatasan listrik, serta tantangan anggaran adalah realita kami. Namun, pemerintah terus berupaya bersama Polri, TNI, dan Forkopimda menjaga harmoni melalui program lintas sektor, seperti forum dialog suku, festival budaya tapal batas, hingga pemberdayaan pemuda,” jelasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi keamanan sosial.
“Kedamaian bukan hanya soal senjata, tapi juga soal keadilan, pelayanan, dan pengakuan terhadap martabat masyarakat. Kami bersama Polres mendorong program lintas sektor seperti forum dialog lintas suku, festival budaya tapal batas, hingga pemberdayaan pemuda,” tegasnya.
Dialog ditutup dengan pesan harapan dari Wakil Bupati Keerom. “Keerom jangan hanya dikenal sebagai penjaga batas, tapi penjaga damai. Mari kita rawat tanah ini dengan kasih, bukan konflik,” pungkasnya.
Program ini menegaskan pentingnya kolaborasi semua pihak. Kedamaian di tapal batas bukan sekadar slogan, tapi proses panjang yang harus diupayakan bersama oleh rakyat, pemerintah, dan aparat keamanan.(rd)
Tidak ada komentar