MENU Sabtu, 09 Agu 2025
x

“Ketua Dewan Gereja Papua Minta Tokoh Adat dan Agama Jadi Teladan Damai”

waktu baca 2 menit
Sabtu, 9 Agu 2025 20:50 2 Redaksi

Papua – Menanggapi beredarnya informasi mengenai rencana aksi damai pendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua nomor urut 01, BTM–CK, pada Senin (11/8/2025), Ketua Dewan Gereja Papua, Pdt. Benny Giay, mengimbau masyarakat untuk menjaga ketertiban, mengedepankan persaudaraan, dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah.

Ia menegaskan bahwa kedua pasangan calon merupakan putra-putra terbaik Papua. “BTM–CK maupun Mari-Yo sama-sama putra asli Papua. Siapapun yang terpilih, tetap anak Papua. Mari kita menghormati pilihan rakyat dan proses demokrasi yang sedang berjalan,” ujarnya.

Pdt. Benny juga mengingatkan bahwa aksi yang berujung kekacauan akan berdampak luas pada kehidupan sosial, ekonomi, dan keamanan masyarakat. “Kita semua saudara. Jangan sampai karena perbedaan pilihan, kita saling melukai. Kerusuhan hanya akan membawa penderitaan bagi kita sendiri. Semua pihak harus menahan diri, menghargai proses, dan mengutamakan kepentingan bersama,” tegasnya.

Menurut Pdt. Benny Giay, demokrasi bukan ajang permusuhan, melainkan sarana untuk menentukan pemimpin secara damai dan bermartabat. Kedua pasangan calon yang berkompetisi adalah putra-putra terbaik Papua. Mereka lahir, besar, dan mengabdi untuk tanah ini. Tidak ada alasan untuk memecah belah persaudaraan hanya karena berbeda pilihan politik.

Lebih lanjut, ia meminta para tokoh adat, tokoh agama, dan pemuda untuk mengambil peran aktif dalam menjaga suasana kondusif di tengah masyarakat. “Saya mendorong semua pemimpin komunitas untuk memberikan teladan. Kita harus bersama-sama mengingatkan warga bahwa perdamaian jauh lebih berharga daripada kemenangan politik sesaat,” tambahnya.

Menutup pernyataannya, Pdt. Benny mengajak seluruh pihak untuk menjadikan momentum Pilkada ini sebagai ajang memperkuat persatuan. “Mari kita tunjukkan bahwa Papua bisa menjadi contoh daerah yang damai, dewasa, dan bermartabat dalam berdemokrasi. Siapapun yang memimpin nanti, ia adalah milik seluruh rakyat Papua, bukan hanya pendukungnya,” pungkasnya.(rd)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x