Papua – Ketua Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Papua, Pdt. Jeremias Rahakbauw, S.Th, M.Th, mengimbau seluruh masyarakat di Provinsi Papua untuk menjaga kedamaian dan persatuan menjelang pengumuman hasil Pemilihan Suara Ulang (PSU). Ia menegaskan bahwa hasil PSU merupakan bagian dari kehendak Tuhan, sehingga siapa pun yang terpilih harus diterima dengan lapang dada.
“Kita semua percaya bahwa hasil PSU adalah kehendak Tuhan. Siapa pun yang terpilih, kita harus menerimanya. Sebagai orang percaya, kita punya tanggung jawab untuk menjaga persatuan, kesatuan, serta keamanan di tengah masyarakat,” ujar Rahakbauw, Minggu (10/8/2025).
Dalam pernyataannya, Rahakbauw juga mengingatkan masyarakat, khususnya umat beragama, agar tidak mudah terprovokasi oleh ajakan pihak-pihak tertentu yang berencana melakukan aksi demonstrasi. Ia menekankan pentingnya menjaga netralitas dan tidak membawa atribut keagamaan dalam aksi-aksi tersebut.
“Kami mendapat informasi bahwa ada pihak-pihak yang akan demo. Kami imbau agar dalam aksi-aksi tersebut tidak membawa atribut agama atau gereja, karena semua umat beragama berada dalam posisi yang sama dan harus menjaga netralitas serta kedamaian,” tegasnya.
Rahakbauw mengajak para tokoh agama dan pemimpin gereja untuk berperan aktif dalam mengarahkan umat agar tetap tenang dan tidak terlibat dalam tindakan yang berpotensi menimbulkan kericuhan.
“Para pemimpin, khususnya pemuka agama, harus bersatu untuk mengontrol situasi dan terus mengingatkan umat agar tidak terprovokasi. Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan momen ini untuk menimbulkan kegaduhan yang justru merugikan kita semua,” imbuhnya.
Ia menutup imbauannya dengan penegasan bahwa siapa pun pemimpin yang terpilih nantinya adalah sosok yang telah dikehendaki Tuhan untuk memimpin Papua selama lima tahun ke depan.(rd)
Tidak ada komentar