Papua – Pemilihan Gubernur Papua sudah selesai. Rakyat telah menentukan pilihan, dan proses demokrasi sudah berjalan. Namun, masih ada sebagian pendukung Paslon 01 yang belum bisa menerima kenyataan. Mereka seakan lupa bahwa dalam setiap kontestasi selalu ada yang menang dan ada yang kalah.
Pertemuan bersejarah antara Aryoko A.F. Rumaropen, wakil gubernur terpilih dari Paslon 02, dan Dr. Constan Karma, calon wakil gubernur dari Paslon 01, seharusnya menjadi tamparan keras bagi mereka yang masih larut dalam kekecewaan. Jika para pemimpin mereka saja mampu duduk bersama dalam semangat rekonsiliasi, mengapa pendukungnya justru memilih memperpanjang perpecahan?
Politik bukan alasan untuk merusak persaudaraan Papua. Kita harus ingat, Papua lebih besar daripada kepentingan satu kelompok atau satu pasangan calon. Ketidakdewasaan dalam menerima hasil demokrasi hanya akan merugikan masyarakat sendiri, sementara para elite sudah menatap ke depan untuk membangun bersama.
Persaudaraan dan harmoni adalah jantung orang Papua. Jangan biarkan politik lima tahunan menggerogoti hubungan kekeluargaan yang sudah terjalin ratusan bahkan ribuan tahun. Saatnya semua pihak meneladani sikap Aryoko dan Constan—berbesar hati, saling menghargai, dan bersatu untuk Papua yang lebih baik.(rd)
Tidak ada komentar