Papua – Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., menegaskan pentingnya sinergi antara kepolisian dengan insan pers dalam menjaga kondusifitas keamanan di tanah Papua. Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan audiensi dan ramah tamah bersama awak media lokal Kota Jayapura yang berlangsung di Café Kopi Tiam, Ruko Dok 2, Kota Jayapura, pada Rabu (01/10/25).
Dalam forum yang berlangsung hangat tersebut, Wakapolda Papua menekankan bahwa media memiliki peran vital sebagai mitra kepolisian, baik dalam menyampaikan informasi positif kepada masyarakat maupun menjadi kontrol sosial atas dinamika yang terjadi.
“Sering-sering kita harus agendakan kegiatan seperti ini. Media berperan sangat penting dalam memberikan informasi yang berimbang, positif, sekaligus menjadi kontrol sosial. Kami berharap media bisa ikut mengedukasi masyarakat agar tidak terpengaruh opini yang menyesatkan,” ujar Wakapolda Papua.
Wakapolda juga menanggapi sejumlah isu yang belakangan menjadi perhatian publik, mulai dari perkembangan kasus di Yahukimo, penangkapan amunisi di Mulia, hingga opini yang menyebut Kota Jayapura dalam kondisi darurat begal. Menurutnya, seluruh persoalan tersebut sedang ditangani dengan serius melalui langkah hukum, penguatan pengamanan, serta koordinasi lintas stakeholder.
“Dalam mereduksi tindak kejahatan, banyak faktor pemicunya. Polisi tidak bisa bekerja sendiri, perlu dukungan media, pemerintah daerah, dan masyarakat. Media bisa sangat membantu, misalnya dengan menginformasikan lokasi-lokasi rawan atau minim penerangan sehingga bisa segera diantisipasi bersama,” tambahnya.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Cahyo Sukarnito, S.I.K., M.K.P., menambahkan bahwa audiensi ini juga merupakan bentuk silaturahmi yang rutin digelar. Tujuannya adalah memperkuat komunikasi, menyamakan persepsi, serta menangkal isu-isu hoaks yang kerap muncul di tengah masyarakat.
“Dalam forum santai ini kita bisa berdiskusi ringan, menyamakan persepsi, sekaligus mengantisipasi isu-isu yang berkembang. Media punya peran penting dalam menjaga Papua tetap kondusif, apalagi menjelang dinamika politik dengan pelantikan gubernur baru,” ucapnya.
Dalam sesi diskusi, para awak media menyampaikan sejumlah pertanyaan kritis, di antaranya terkait perkembangan evakuasi di Yahukimo, peredaran amunisi di wilayah Mulia, serta perbedaan rilis antara Polda Papua dengan Satgas Damai Cartenz. Selain itu, jurnalis juga menyinggung soal isu begal yang sering dikaitkan dengan berbagai kasus kriminalitas di Kota Jayapura serta peran Polda Papua dalam mendukung program pemerintah, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menanggapi hal itu, Wakapolda menegaskan bahwa kepolisian selalu terbuka atas masukan media. Ia menjelaskan bahwa tidak semua isu bisa diselesaikan kepolisian secara instan karena banyak terkait dengan faktor sosial, pendidikan, dan ekonomi. Oleh sebab itu, kolaborasi dengan media diharapkan dapat membantu menyampaikan informasi yang lebih komprehensif kepada masyarakat.
Kegiatan audiensi ini diikuti oleh pejabat utama Polda Papua, perwakilan Polres jajaran, serta belasan wartawan dari media lokal cetak, online, maupun elektronik. Suasana ramah tamah berlangsung akrab dan penuh keterbukaan, mencerminkan komitmen bersama untuk menjaga Papua tetap aman, damai, dan kondusif melalui sinergi yang erat antara kepolisian dan insan pers.(rd)
Tidak ada komentar